Senin, 07 September 2009

SEJARAH ISLAM

ISLAM DI ANDALUSIA

A. ISLAM MASUK KE ANDALUSIA
Andalusia ynag kita kenal sekarang, semula disebut Vandal, artinya negeri bangsa Vandal, yang kemudian oleh bangsa Arab disebut Andalusia. Andalusia pada abad ke-2 sampai dengan abad ke-5 M menjadi wilayah kekuasaan Romawi, tetapi kemudian di taklukkan oleh bangsa Vandal pada awal abad ke-5 M.
Jelasnya di Anedalusia sebelim kedatangan agama islam, kehidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan, terutama kelompok para para hamba sahaya yang selalu diperlakukan seperti hewan.
Kemudian setelah Witiza, raja Gothia meninggal pada tahun 710 M, dia di gantikan oleh Roderick. Tetapi kenaikan Roderick sebagai raja tidak disukai oleh para putri Witiza. Untuk merebut kekuasaan dari tangan Roderick, mereka bekerja sama dengan Graff Yulian yang sama-sama memusuhi Roderick. Kemudian Graff Yulian meminta bantuan dari Musa bin Nushir, gubernur Muawiyah di Afrika.
Untuk memenuhi permintaan itu, Musa bin Nushir memohon izin kepada khalifah walid bin abdul malik. Walid kemudain memerintahkan kepada musa untuk mengirim mata-mata terlebih dahulu mempelajari peta kekuasaan musuh. Kemudian khalifah mengirim pasukan khusus sebanyak 4000 tentara biasa dan 1000 tentara berkuda. Mereka berangkat dengan kapal yang terlah di sediakan oleh Graff Yulian di bawah pimpinan tharif bin malik. Peristiwa ini terjadi pada tahun 91 H. Utusan ini kembali dengan hasil yang memuaskan.
Keberhasilan mereka membuat musa bin nushair merasa yakin bahwa kemenangan akan mereka peroleh bila di lakukukan dengan persiapan dan perhitungan lebih matang. Pada bulan sya’ban 92 H / April 711 M. Musa mempersiapkan pasukannya sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan thariq bin ziyad, yang kemudian terkenal dengan sebutan selat gilblatar atau selat jabal thariq.
Setibanya di selat itu, thariq terus melakukan gerakannya ke daerah bagian selatan kerajaan Gothia barat tanah semenanjung Iberia, dia berhasil menduduki benteng yang amat kuat. Dari sana ia terus melanjutkan ke Toledo, ibu kota kerajaan Gothia barat. Roderick tak dapat membendung kekuatan pasukan thariq dan pada akhirnya berkat bantuan bantuan dari pasukan musa bin nushair sebanyak 5000 orang, thariq dapat menguasi Cordova, Malga dan Granada. Di kota Toledo yang di kuasai thariq, ia memerintahkan kepada pasukannya untuk tidak menganggu kehidupan beragama masarakt kristen dan yahudi. Para penganut agama itu di beri kebebasan untuk menjalankan ajaran agma yang mereka anut.
BERDIRINYA KEKUASAAN BANI UMAYAH KEDUA DI ANDALUSIA

A.PENDIRI DAULAH BANI UMAYAH DI ANDALUSIA
Ketika daulah abbasiyah berkuasa, banyak pemuka yang mendukung pemerintahan daulah umayah dan keluarga bani umayah di kejar-kejar dan di tangkap. Mereka lalu di penjarakan bahkan ada di antara mereka yang di bunuh. Salah seorang keluarga bani umayah yang selamat dari kerajaan par pendukung daulah bani abbas adalah abdurrahman bin muawiyah bin hisyam bin abdul malik atau lebih di kenal dengan nama abdurrahman al-dakhil. Melalui palestina dan afrika utara, ia berhasil memasuki wilayah Andalusia. Keberhasilannya iti tidak di dapat secara mudah, tetapi melalui usaha yang gigih. Sebab pada masa itu, Andalusia telah di perintah oleh keturunan arab bernaman yusf bin abdurrahman al-fikry. Pada masa pemerintahannya banyak timbul kekacauan akibat terjadinya pertentangan antara sesama kabilah arab dan antara bangsa arab dengan bangsa barbar.
Masuknya abdurrahman ke wilayah Andalusia membuat yusuf marah. Ia berusaha mengusir abdurrahman dari wilayah kekusaannya itu. Akibat dari tindakan yusuf tersebut, abdurrahman dan pengikutnya melakukan perlawanan. Sehingga terjadilah pertempuran antara ke duanya di dekat kota cordova pada tahun 139 H / 758 M. Peperangan ini dimenangkan oleh abdurrahman al-dakhil. Dengan demikian, abdurrahman memasuki kota cordova sebagai seorang panglima besar yang membawa kemenangan. Sejak saat itulah abdurrahman al-dakhil mendirikan kerajaan islam di andalusia, sebagai kelanjutan dari kekuasaan bani umayah di damaskus yang telah dikalahkan oleh bani abbbasiyah pada tahun 132 H.

BEBERAPA AMIR YANG TERKENAL

1.Abdurrahman Al-Dakhil (138-172 H / 757-788 M)
Setelah kemenangannya tersebut,ia mulai merencanakan untuk membangun sebuah kerajaan besar. Oleh karena itu, ia melakukan langkah-langkah awal untuk memperkuat posisinya.
Langkah pertama yang dilakukan abdurrahman al-dakhil dalam usahanya untuk memperkuat posisi adalah memperbaiki kaeadaan dalam negeri. Hampir seluruh usianya di pergunakan untuk mematahkan perlawanan musuh-musuhnya, baik dari dalam maupun dari luar wilayah kekuasaanya.
2.Hisyam bin abdurrahman (172-180 H / 788-796 M)
Sepeniggalan abdurrahman, pemerintahan di pegang oleh anaknya yang bernama Hisyam. Hisyam dikenal sebagai seorang pemimpin yang saleh dan adil. Masa pemerintahannya dipergunakan untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyatnya. Ia mempunyai perhatian yang besar terhadap rakyatnya yang miskin. Sehingga seluruh lapisan atua kelas masyarakat merasa aman dan tentran barada dio bawah pemerintahannya.
Di antara pembangunan yang dilakukan pada masa pemerintahannya ialah:
a. bidang pendidikan
Di antara jasanya yang paling basar ialah mempergiat perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian serta perluasan penggunaan bahasa arab sebagai bahasa ilmiah dan bahsa percakapan sehari-hari.
b. bidang pembangunan fisik
Pada masa pemerintahannya, Hisyam ibn abdurrahman telah berhasil menyelesaikan pembangunan Masjid Cardova yang terkenal dan megah, yang telah di mulai pembangunannya pada masa pemerintahan Abdurrahman Al-Dakhil.

c. bidang hukum
Di masa pemerintahan hisyam mulai berkembang Mazhab Maliki. Mazhab hukum itu di bawa dan di kembangkan di Andalusia oleh para pengikutnya dan mendapatkan perlindungan Hisyam ibn Abdurrahman, sehingga dalam urusan peradilan, beliau sendiri ikut menjaminnya agar hak seseorang benar-benar dapat dilindungi.
3. Al-hakam I ibn Hisyam (180-230 H / 796-822 M)
Al-Hakam I ibn Hisyam dalam usia 23 tahun telah memegang kekuasaan sebagai seorang penguasa (Amir) di Andalusia pasa tahun 180 H / 796 M menggantikan ayahnya Hisyam.
Dalam menjalankan roda pemerintahanya, Al-Hakam ini sangat jauh berbeda dengan kebijakan yang dijalankan oleh ayahnya. Ia memerintah dengan menjauhkan diri dari para fuqaha (ahli fiqih) dan ilmuan, ia suka berfoya-foya dan melakukan pekerjaan yang mungkar.
4. Abdurrahman II (Al-Ausath, 206-238 H / 822-852 M)
Abdurrahman II adalah putar Al-Hakam ibn Hisyam. Ia menjabat sebagai penguasa pada usia 31 tahun. Dalam memerintah, ia tidak seperti bapaknya yang di benci oleh rakyatnya, ia dikasihi dan dicintai rakyat sejak ia masih muda.
Selama masa pemerintahannya lebih kurang 31 tahun, banyak usaha yang dilakukannya, di antara usahanya ialah :
a. politik dalam negeri
1). Mengatasi pemberontakan
Usaha pertama yang dilakukannya adalah memadamkan dalam negeri.
2). Membangun masjid dan memperindah kota
Di masa pemerintahannya, Abdurrahman II membangun kota dan daertah Lusitania, Andalusia, Murcia, Valencia, Castile dan sebagainya. Kota-kota tersebut diperindah dengan bangunan-bangunan umum, seperti masjid-masjid besar, dan perpustakaan besar dan lainnya, termasuk pabrik senjata di Cartagena dan Cadiz.
3). Memajukan ilmu pengetahuan
Pada masa pemerintahan Abdurrahman II ini banyak lahir kaum intelektualdan para filosuf islam. Ia membangkitkan gairah masyarakat untuk melakukan kajian ilmiah dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
4). Kebebasan beragama
Banyak kaum kristen spanyol yang memeluk agama islam, padahal Abdurrahman memberikan kebebasan beragama bagi rakyat Andalusia untuk memilih agama yang mereka yakini.
b. politik luar negeri
Pada tahun 808 M Raja Alfonso II dari kerajaan Lyon mengadakan serangan ke Andalusia dengan kekuatan besar dan berhasil menguasai kota pelabuhan Porto, dan terus ke arah selatan ke wilayah Lusitania, berhasil merebut kota Lissabon. Akan tetapi Abdurrahman segera mengerahkan bala tentaranya ke utara, sehingga musuh dapat di pukul mundur ke luar wilayah Andalusia.
5. khalifah Abdurrahman III (300-350 H / 911-916 M)
Dalam usia 23 tahun Abdurrahman III menjabat penguasa tertinggi di Andalusia menggantikan Amir Abdullah. Ia merupakan Amirv kedelapan dalam sejarah Daulah Bani Umayah di Andalusia. Ia mendapat gelar “Al-Nashir”, artinya penolong. Pada awalnya kekuasaanya untuk memulihkan kembali keadaan di dalam negeri. Ia memgeluarkan ultimatum (ancaman terakhir) kepada para pemberontak dan pembangkang.
Selain itu, terdapat usaha yang dilakukan Abdurrahman III untuk memajukan kesejahteraan bangsa dan agamanya. Di antara usaha itu ialah:
a. politik dalam negeri
Dengan peringatan tersibut diatas, sebagian besar kaum pemberontak menyerah dan mereka mentaati Al-Nashir.
b. memperkuat pertahanan
Usaha yang dilakukan Al-Nashir dalam memperkuat angkatan perangnya, ialah dengan cara mengambil budak belian yang telah masuk Islam dari bangsa franka, Italia, Slavia.
c. membangun kota cordova
Khalifah Al-Nashir berhasil menjadikan kota Cordova sebagai kota terbesar dan termegah di dunia pada masa itu.
d. memajukan ilmu pengetahuan
Al-Nashir banyak memusaykan perhatiannya dalam memajukan ilmu pengetahuan. Lembaga-lembaga pendidikan banyak di dirikan pada masanya, sehingga banyak pula para sarjana atau masyarakay umum di Eropa mengunjungi dan belajarv di tempat-tempat tersebut.
e. politik luar negeri
Untuk mengatasi berbagai kesulitan yang di hadapi kerajaan, Al-Nashir melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan dan memperkuat kedudukannya.
mendirikan angkutan laut Usaha Al-Nashir mendirikan angkatan laut dengan kekuatan 200 kapal perang, membuat Andalusia berhadapan dengan Daulah Fatimayah dalam menguasai laut tengah, bahkan berhasil menguasai kota Ceuta yang merupakan kunci wilayah Mautania.
f. menumpas raja-raja kristen
Al-Nashir seringkali harus berhadapan dengan raja-raja kristen, dan ia selalu mendapat kemenangan. Akan tetapi dalam perang Part yang terjadi tahun 327 H / 938 M, ia menderita kekalahan. Di antara penyebab kekalahan itu Al-Nashir terlalu berlebihan memberikan kepercayaan kepada para tentara dari Silvia, sehingga menimbulkan kebencian orang-orang Arab dan Barbar kepadanya.
6. Al-Hakam II (350-366 H /961-976 M)
Al-Hakam II adalah putra Abdurrahman III. Pada waktu usia 45 tahun ia naik tahta menggantikan kedudukan ayahnya sebagai khalifah. Ia lebih mementingkan daripada peperangan.
7. Hisyam II (366-399 H /976-1009 M)
Hisyam II menjabat sebagai khalifah sewaktu berusia 10 tahun dan sebagai khalifah ketiga atau amir ke-10 dari Daulah Bani Umayah di Andalusia. Ia memerintahkan selama 33 tahun.
B. KEMAJUAN YANG DICAPAI PADA MASA PEMERINTAHAN DAULAH BANI UMAYAH DI ANDALUSIA
Daulah Bani Umayah yang berkuasa di Andalusia selama lebih kurang 273 tahun, telah banyak kemajuan yang dicapai pada masa pemerintahannya, seperti kemajuan dalam bidang :
1.kedokteran dan astronomi
Ahli kedokteran yang terkenal pada masa itu antar lain ialah Abdul Qasim Al-Zahrawi, di Eropa terkenal dengan sebutan Abulcassis.dengan tokoh-tokohnya seperti
a. ibrahim ibnu yahya Al-naqqash,ahli astronomi dapat menentukan atau memperkirakan waktu terjadinya gerhana,dapat membuat teropong untuk menentukan jarak berbagai bintang
b.Abbas ibnu farnas,ahli kimia dan astronomi menemukan cara membuat kaca dari batu
c.dua bersaudara Alhafidz dan Ummi alhasan bint ja’far dua wanita ahli kedokteran
d.Ammar al marosudi ahli mata
e.Ibnu sina(avicena) baak ilmu kedokteran
f.abul qosim az-zahrawi,ahli bedah dan pengarah kitab At-tasrif 30 jild
2.Ilmu Tafsir
Diantara ahli tafsir yang terkenal pada masa itu adalah Ibnu Athiyah, dalam tafsirnya ia telah menghilangkan cerita-cerita israiliyat. Tafsir ini dibukukan oleh Abu Abdullah Al-Qurthubi
3.Imlu Fiqih
Diantara ahli fiqih yang terkenal pada pada masa itu ialah Al Baraidi dengan karyanya Al-Tahjib dan Ibnu Said dengan karyanya Al-Kitab..
4.Ilmu Hadits
Diantara ahli hadits yang terkenal pada masa pemerintahan Daulah Umayah di Andalusia ialah, Abulwalid Al-Baji karyanya ialah,Al-Muntaqal.
5.Filsafat
Diantar ahli filsafat yang terkenal pada masa pemerintahan Daulah Umayah di Andalusia ialah Ibnu Masarrah (269-319 H / 883-931 M) diantara karyanya yang terkenal adalah Kitab Al-Huruf dan Kitab Al-Tabashirah.
6.sjarah dan sosiologi dengan tokoh sebagai berikut
A ibnu kholdun
Bibnu jubair dari valensia,ahli sejarah dan geografi
c.ibnu khazm
dibnu batutahS
Kemunduran Umayah
Kemunduran dinasti Umayah di Spayol ditandai dengan perebutan kekuasaan secara internal dinasti. Ketidak cakapan khalifah seperti Hiyam II dengan gelar al-Mu’ayyad 6diangkat menjadi khalifah ketika usia 10 tahun. Oleh karena itu, kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan Muhammad Ibn Abi Amir al-Qaththani (hakim agung pada masa itu). Al- muayyad dipecat oleh para para pemuka Umayah dan setelah itu perebutan jabatan khalifah senantiasa terjadi. Selama 22 tahun setelah al-Mua’yyad, terjadi 14 kali penggantian khalifah yang pada umumnya melalui kudeta.
Khalifah Hasyim III dan Ibn Muhammad III yang bergelar al-Mu’tadi (418-422 H/1027-1031 M) dikudeta oleh militer dan Umayah Ibn Abd al-Rahman diminta untuk menjadi khalifah. Akan tetapi, ia pun tidak dapat menjalani pemerintahan karena berbagai teror. Oleh karena itu, Abu al-Hazm Ibn Jawhar, menghapuskan khalifah di Andalusia untuk selamanya, karena tidak ada lagi orang yang layak untuk menjadi khalifah. Kehancuran dinasti Umayah di Andalusia dilanjutkan oleh Murabithun, Muwahidun, dan Bani Ahmar.
Murabithun berhasil menguasai spanyol diantaranya pada zaman :
1. Yusuf Ibn tasyfir (1090-1106 M)
2. Ali Ibn Yusuf (1106-1143 M)
3. Tasyfin Ibn Ali (1143-1145 M)
Dinasti Muwahidun sempat menguasai spanyol pada zaman:
1. Abd al-Mu’min (1130-1163 M)
2. Abu Ya’qub Yusuf I (1163-1184 M)
3. Abu Ya’qub Yusuf al-Manshur (1184-1199 M)
4. Muhammad al-Nasir (1199-1213 M)
5. Abu Ya’qub Yusuf II (1213-1123 M)
Setelah itu, spayol dikendalikan oleh Bani Ahmar yang saling memerangi antara satu dinasti kecil dengan dinasti kecil lainnya. Karena pertentangan internal itu, tentara Kristen dengan mudah mengalahkan islam di Spanyol sampai munculnya tergedi yang sangat merugikan umat islam.
Tragedi tersebut terjadi pada tahun 1499 M. pada tahun itu cardinal Ximenez de cisnores mengunjungi Granada dan diskusi dengan para hakim dan ahli hukum disana. Hasilnya adalah, pada tahun 1502 M, muslim Granada (Spanyol) diberi dua pilihan: masuk Kristen atau keluar dari spanyol. Setelah itu umat islam di Spanyol dapat dikatakan tidak ada lagi. Meskipun demikian, pada abad XX M, muslim di Spanyol mulai dapat sedikit ruang untuk berkembang kembali.
Faktor-faktor yang menyebabkan lemahnya kerajaan islam di Andalusia:
A. Faktor Dari Dalam
1. Hilangnya persatuan dan kesatuan kaum muslimin yang mulai timbul dari masa pemerintahan Ustman bin Afan, dan seterusnya, bahkan di besar-besarkan hingga menonjol kepentingan perorangan dan golongan.
2. Kaum muslimin lebih mementingkan duniawi dari pada agama, sehingga agama tertinggal.
3. Adanya bermacam-macam mazhab dalam agama islam yang kebanyakan dianut oleh umat islam, kemudian timbullah bid’ah yang mengakibatkan tipisnya kemurnian ajaran yang berkembang di dalam masyarakat.
4. Para khalifah bukan lagi sebagai abdi rakyat dengan memegang teguh musyawarah, melainkan menjadi raja-raja kejam dan absolut, sehingga tidak lagi dapat mengendalikan kekuasaan islam.
5. Disiplin dan kecerdasan pemimpin-pemimpin islam yang menguasai adalah pemerintah.
B. Faktor Dari Luar
Bangkitnya negara-negara barat dengan penemuan benua-benua baru. Seperti:
1. Bartolomeuz Diaz yang menemukan Tanjung Harapan (1469 M)
2. Fasco da Gama yang menemukan India (1498 M)
3. colombus yang menemukan benua Amerika.
Penemuan tersebut kemudian didukung oleh refolusi industri. Selanjutnya mereka merajalela di Asia dengan merebut dan menjajah negeri-negeri islam secara ganas, pada saat itu mengalami lesu dan lemah, sehingga dunia islam hampir saja jatuh tak berdaya.7
1 Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam
2 umat islam datang ke spanyol atas undangan Ratu Julian.
3 Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam
4 Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam
5 Nasawi adalah pakar Matematika
6 Pengganti Hakam II, atau al-Muntashir, (350-366 H/961-976 M)
7 Ja’far Sanusi, Sejarah Kebudayaan Islam
________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar